KONSEP PANTUN:
- Pantun: Sejenis puisi Melayu tradisional yang menyampaikan pelbagai perasaan;
- Asal “pantun”: toen, tuntun, tonton, atuntun, matuntun, panton, dan pantun (dalam pelbagai bahasa di Nusantara);
- Pantun ialah pengucapan yang teratur, tersusun, dan indah atau perilaku yang terpimpin, terdidik, bersopan, dan bertatasusila;
- Pantun juga bermaksud “umpama, seperti, sebagai, laksana, bak”
- “Tuan sepantun kilat cermin, di balik cermin nampak juga”
- “Sepantun ayam tidak berinduk, menampi orang maka makan”
- Pantun ialah seni penulisan yang merangkumi unsur:
- pemilihan kata (diksi)
- pemendekan ayat (ayat mudah)
- pembatasan suku kata (8-12 suku kata)
- pemerihalan alam sekeliling (pembayang)
- penyataan maksud secara santun (maksud)
- penyusunan rima: awal, tengah dan hujung (abab)*(hujung wajib, tengah pilihan, awal tambahan)
- Pantun mengisahkan perilaku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain, alam, dan Yang Maha Pencipta.
PELUASAN CIRI PANTUN:
- Skima rima di tengah dan/ atau di hujung baris adalah berjajar berselangan: ab;ab, dan ada juga aa;aa.
- Struktur pantun ada dua unit: pembayang (kiasan) dan maksud (inti persoalan).
- Pembayang berkisar tentang gambaran alam dan maksud berkisar tentang sifat/sikap manusia.
- Setiap rangkap memiliki kesatuan idea.
- Diksi merujuk kepada lambang yang sesuai dengan norma, nilai dan tanggapan masyarakat setempat.
- Pantun yang baik mempunyai hubungan atau tautan idea dan wacana antara unit pembayangdan unit maksud.
TEKNIK PENCIPTAAN PANTUN:
- Teknik menyusun kosa kata
- Menerusi teknik ini, pencipta menyusun senarai kosa kata (diksi) yang sama bunyi suku kata akhirnya secara abjad mengikut tema pilihan.
- Teknik mencari kelainan situasi
- Pencipta mengenal pasti pantun lama (tradisional), kemudian berfikir di luar kotak untuk mengarang pantun yang mirip, demi peluasan tema atau kesinambungan pantun sedia ada.
PANTUN CONTOH: